Minggu, 11 Januari 2009

The Poor Palestine

Kita pasti sudah mendengar kabar dari Palestina sana. Agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina benar-benar tidak manusiawi. Padahal itu sudah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun, sampai sekarang peperangan itu belum juga berakhir dan ini adalah penyerangan terbesar selama 10 tahun terakhir. Perang yang banyak memakan korban dari pihak Palestina itu sebenarnya tidak seimbang. Pihak Israel itu menyerang memakai alat-alat yang serba canggih karena mendapat backing dari negara-negara dunia yang boleh dikatakan memiliki kuasa (bahkan adikuasa) di dunia. Sedangkan Palestina hanya menyerang dengan menggunakan senjata sederhana dan negara pendukung Palestina hanya negara yang boleh dikatakan keberadaannya tidak begitu penting. Negara yang hanya dapat membantu dengan doa karena takut kalau terlalu radikal membela maka akan dikucilkan dari peradaban dunia. Lagipula para zionis-zionis itu pasti sudah menyebar di seluruh dunia. Dan biasanya di setiap negara, para zionis itu memegang peranan penting, baik itu mungkin di bidang ekonomi atau bahkan pemerintahan. Jadi agak sulit memang membantu negara Palestina secara menyeluruh.

Kalau kita telusuri dari asal mula perpecahan itu. Perpecahan itu sendiri terjadi karena para Yahudi itu (Zionis-International) ingin memusatkan kekuasaanya di Palestina. Mereka ingin menjadikan Palestina sebagai pusat kekuasaan Yahudi. Mereka kemudian memindahkan anggota-anggota Konspirasinya ke Palestina dan berusaha mengusir masyarakat asli Palestina dari tanah mereka sendiri. Sebenarnya mereka memiliki alasan khusus mengapa kota Palestina yang mereka incar untuk dijadikan pusat kekuasaan mereka. Yaitu karena nenek moyang mereka dahulunya (Peter Sang Ksatria) pernah berkata bahwa Masjidil Aqso itu terdapat harta Nabi Sulaiman as. dan mereka ingin menguasai harta tersebut. Namun sampai sekarang, setelah dilakukan penggalian di pondasi Masjidil Aqso, harta tersebut tidak ditemukan sama sekali. Tapi mereka tetap teguh pendirian untuk mengambil alih kota Palestina dan membangun Haikal Sulaiman di atas puing Masjidil Aqso yang akan mereka hancurkan kelak. Bangunan itu nantinya akan dijadikan singgasananya Sang Raja Israel yang dinanti-nanti oleh para keturunan pembunuh Nabi-nabi Allah ini yang kita kenal dengan sebutan Dajjal. Memang, hanya kepada Allah-lah tempat kita berlindung.

Dewan keamanan PBB sudah berapa kali melakukan menyelesaian terhadap masalah ini. Tetapi tidak menemukan titik terang, sampai presiden kebanggaan Palestina, Yaser Arafat, mangkat. Memang belum terlihat upaya yang begitu nyata yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB terhadap masalah ini. PBB, sampai pergantian Sekjen saat ini (Bang Ki Moon) seperti masih menjadi “boneka” bagi AS. Dan AS yang notabene memihak ke Israel juga terlihat masih ingin “bermain-main” dengan negara Palestina.

Jujur… Mendengar berita tentang Palenstina itu, hatiku miris. Bayangkan, sudah berapa banyak korban yang berjatuhan. Orang-orang yang tidak berdosa wafat, anak-anak kecil menangis mencari orang tuanya, anak-anak kecil menjerit menahan sakit terkena serpihan-serpihan material bom, orang-orang yang masih bisa hidup pun disiksa dengan ditutupnya jalur tempat penyaluran kebutuhan pokok. Sungguh!! Ternyata memang ada orang yang berhati jahat seperti itu… Bagaimana kalau keadaannya kita balik? Para Zionis itu disiksa seperti yang mereka lakukan terhadap Palestina. Apa yang akan mereka lakukan? Huf! Biarkan Allah saja yang membalasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar