Selasa, 23 Desember 2008

Diklat Pertama PPC = Diklat Dasar

Diklat PPC yang pertama yaitu diklat dasar. Diadakan pada Bulan September, pada bulan puasa. Pembicaranya, Mas Brahma, Kom 05 (kalau nggak salah). Di diklat ini kita diperkenalkan dengan istilah-istilah dan bagian dasar dan terpenting dari dunia fotografi, seperti mengenai diafragma, rana, light meter, focus, cara memasukkan rol film, dan lain sebagainya. Setelah diajarkan beberapa teori-teori penting, kemudian kita diturunkan ke lapangan untuk praktek. Jika kita tidak punya kamera, jangan khawatir. Soalnya kita akan dipinjamkan kamera analog yang bisa digunakan untuk hunting foto. Sebelumnya kita akan dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan dikawal oleh satu atau dua orang kakak pemandu dan dipinjamkan sebuah kamera. Tapi rol film dan cuci cetak fotonya ditanggung sendiri. Teman sekelompokku waktu itu adalah Ihda sama Tante (Intan).

Jujur pada saat hunting foto pertama kali itu aku sangat kesulitan untuk memfokuskan suatu objek. Mungkin karena belum terbiasa. Jadi aku banyak bertanya sama kakak pemandunya. Kakak pemanduku saat itu kalau tidak salah Mas Memet (betul nggak ya namanya?) sama Mas Prada. Walaupun kakak pemanduku dua orang, tapi aku banyak bertanya sama Mas Memet, soalnya Mas Prada itu orangnya agak cuek. Awalnya aku bingung mau memoto apa. Karena tidak mendapatkan objek yang bagus, akhirnya aku putuskan untuk memoto Ihda. Kemudian kami berganti-ganti untuk memoto. Hasil foto kami tersebut akan dievaluasi pada besok harinya (hunting diadakan pada hari sabtu, berarti besok adalah hari Minggu. I just explain!). Tapi kebetulan aku tidak ikut evaluasi, jadi aku mengambil foto-fotoku hari Senin. Dan hasilnya…, tidak ada yang bagus. Memang ini merupakan permulaan, tapi cukup mengecewakan bagiku. Ada foto yang goyang, tidak focus, meaningless, dan lain sebagainya.

Inilah akhir dari diklat PPC. Banyak pelajaran berharga yang dapat diambil. Kita tidak mungkin langsung mendapatkan hasil yang maksimal kalau baru mencobanya satu kali. Semangat!! Harland Sanders, si kakek yang selalu kita temui wajahnya saat menyantap KFC (Kentucky Fried Chicken) saja sudah berpuluh-puluh kali gagal mengajukan resep ayam gorengnya. Setelah 50 kali gagal mempromosikan resepnya, barulah pada tahun 1957 dia berhasil mendirikan KFC (Gadis edisi 11 Juli-21 Juli 2008). Jadi, apabila ingin menjadi orang yang sukses, jangan pantang menyerah. Ganbatte ne’ (semangat ya!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar