Senin, 04 Januari 2010

Mirip??? Masa’ sih…


Kalau cuma dianggap mirip sih, tidak masalah. Persoalannya adalah saat kami dikira kembar cowok-cewek. Gawat nggak sih! Parahnya lagi, yang dikira cowok itu SAYA. Saya, V*V*IN L*ZE*HA alias I*IM. Begini ceritanya… Suatu hari (lupa tanggalnya!), saya bersama keluarga baru pulang mudik dari kampung halaman tercinta (Kerinci, Jambi) sehabis lebaran. Jam menunjukkan pukul 13.00 dan menandakan sudah saatnya makan. Kami pun memutuskan untuk berhenti di sebuah rumah makan di sekitar wilayah tersebut (kalau tidak salah daerah Padang Aro, Solok Selatan).

Setelah menunaikan kewajiban sebagai umat beragama yaitu sholat, saya pun masuk ke dalam rumah makan tersebut. Saat itu kebetulan saya tidak memakai kerudung karena mengira selama perjalanan akan selalu berada di dalam mobil. Jadi saya hanya memakai jaket yang di belakangnya ada topi kupluknya. Otomatis topi tersebut dapat berfungsi sebagai penutup kepala saat saya turun dari mobil. Setelah memasuki rumah makan dan memesan makanan, saya duduk di sebelah adik saya yang pertama, AYA. Sayup-sayup terdengar bisikan dari sekelompok remaja yang duduk di sebelah meja kami, “Eh, itu dia kembaran yang cowoknya,” sambil melihat ke arah saya. Bagaikan telur di ujung tanduk (atau Bagaikan petir di siang bolong? Aaahhh, sebodo amat deh…) kata tersebut terdengar olehku. “Apa?? Hello.., saya cewek ya!?” bisik di dalam hati. Telinga saya panas mendengar perkataan mereka tadi. Aya hanya tertawa kecil mendengarnya.

Huff!! Apakah saya terlihat segitu machonya dimata mereka? Entah lah…

Sekarang coba kalian lihat, teliti, dan telaah secara seksama! Mirip nggak sih?

1 komentar:

  1. kagak mirip cuih..
    tapi ada mirip-miripnya sih..
    sama-sama kayak kucing BURIK HAHAHAHA
    bukan quidding aya sayang..

    BalasHapus